Sabtu, 04 Juli 2009
KAMPUNG NAGA
KAMPUNG NAGA TIAP MALAM GELAP GULITA
KAB.TASIK,NP
Pasca mahalnya harga minyak tanah,maka suasana di Kampung Naga Desa Neglasari Kec.Salawu tiap malam selalu gelap gulita.Karena bagaimanapun,Kampung Naga merupakan ‘kampung tradisional’ daerah adat yang selama ini memiliki budaya asli ‘karuhun’ leluhur,yang hingga kini masih belum terkontaminasi kebudayaan asing.
“Pemkab Tasikmalaya tidak tinggal diam,bahkan berupaya mengatasi persoalan di Kampung Naga,salah satunya adalah meminta harga khusus minyak tanah bagi warga Kampung Naga kepada pemerintah pusat.”ujar Yana Hermana,Kabag Humas Kab.Tasikmalaya kepada pers beberapa waktu lalu.
Namun sampai saat ini,Pemkab Tasikmalaya belum menerima keputusan atas surat permintaan keringanan khusus harga minyak tanah di Kampung Naga yang diajukan kepada pemerintah pusat beberapa waktu lalu itu.
Sebagaimana diketahui,warga kampung adat Naga mengeluhkan mahalnya harga minyak tanah yang mencapai Rp.10.000/liter.Padahal,warga di kampung tradisional ini menggunakan minyak tanah hanya untuk kepentingan penerangan di malam hari saja.Alasan warga setempat masih menggunakan penerangan lampu minyak,yakni sebagai wujud melestarikan adat dan budaya Naga yang dipelihara sejak ratusan tahun silam hingga sekarang.
Sebenarnya,pemerintah pernah memberikan bantuan alat penerangan dengan menggunakan tenaga tata matahari,tetapi ditolak warga Kampung Naga.Alasannya,mereka berpegang teguh pada tradisi secara turun temurun,bahkan sangat memelihara budaya ‘pamali’ tabu.
Selain itu,Pemkab Tasikmalaya tengah berusaha mencari solusi pengganti minyak tanah alami untuk penerangan di Kampung Naga,misalnya menggunakan minyak jarak atau minyak kelapa yang tempo dulu pernah digunakan masyarakat Indonesia.
Walau bagaimanapun,persoalan yang dihadapi warga Kampung Naga mengenai harga minyak tanah yang sangat mahal perlu segera diantisipasi, karena kampung tradisional merupakan asset nasional yang banyak dikunjungi wisatawan asing.
Selain itu,wisatawan asing yang berkunjung ke Kampung Naga dipastikan mendatangkan rupiah yang cukup besar dari retribusi karcis,khususnya ke Pemkab melalui instansi terkait.(REDI.M/DD)***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar