:: SELAMAT DATANG di Media Online “BERITA.Com” ::

Minggu, 25 Oktober 2009

PERMOHONAN BANTUAN DANA RENOVASI MESJID AL-BAROKAH



Sukagalih, 15 Oktober 2009

Nomor : ISTIMEWA
Lampiran :
Perihal : PERMOHONAN BANTUAN DANA

RENOVASI MESJID AL-BAROKAH

Kepada:
Yth.Para Donatur

di-
T E M P A T

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kekhadirat Illahi Robbi,kiranya kita mendapat lindungan dari Allah SWT serta diberikan kesuksesan dalam segala urusan, dan Bapak/Ibu diberi kesehatan sehingga dapat menunaikan tugas sehari-hari. Amien.
Selanjutnya kami sampaikan,sehubungan dengan kondisi bangunan Mes jid AL BAROKAH yang sudah tidak layak pakai untuk kegiatan peribadatan dan berbagai kegiatan Pengajian Minggonan (setiap hari Selasa) serta kegiat an lainnya.
Karena itu,kami mohon bantuan dana dan uluran tangan dari Bapak/Ibu demi kelancaran renovasi bangunan Mesjid AL-BAROKAH tersebut. Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu,kami sampaikan bahwa rencana biaya renovasi sebesar Rp.30 juta- Rp.40 juta.Sumbangan dari para dermawan mohon dikirim ke No.Rekening:
11129.0157.000615.3 Bank BTN Cab.Tasikmalaya a/n DKM Al-Barokah.

“Perumpamaan orang yang mendermakan hartanya untuk menegakkan agama Alloh itu bagaikan sebiji yang menumbuhkan tujuh tangkai ada mengandung seratus biji dari Alloh melipat-gandakan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya dan mengetahui siapa yang berhak.” (QS.Al Baqarah:261)
Akhir kata,kami ucapkan terima kasih atas segala bantuan dan perhatiannya.Semoga amal baik Bapak/Ibu mendapat pahala berlipat dari Allah SWT.Amien.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketua DKM Al Barokah

HARUN SAHRUDIN


Ketua Panitia

REDI MULYADI

Jumat, 23 Oktober 2009

Bekerja Seharian Demi Upah Rp.10.000



SARIFAH (45), adalah sosok wanita desa yang lugu dan pekerja keras yang tak kenal lelah. Betapa tidak! Karena setiap hari, mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB, ia bekerja sebagai buruh pada sebuah home industry gula merah di sebuah desa di Kec.Cikalong Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan.

Bekerja seharian itu demi upah sebesar Rp. 10.000 atau beras 2 kg. Tak ada pilihan lain. Karena tak ada pekerjaan yang layak lagi, kecuali bekerja sebagai buruh tani; membersihkan rumput di kebun atau tandur di sawah. Tapi pekerjaan itu tidak dilakukan setiap hari seperti halnya membuat gula aren yang dijalaninya saat ini.

“Kalau membuat gula aren atau gula merah dilakukan tiap hari. Dan upahnya cukup lumayan bila dibanding bekerja di sawah atau membersihkan rumput di kebun, yang hanya Rp.7.500.”tutur Sarifah.

Jadi, ia tampak tekun menjalani pekerjaannya sebagai pembuat gula merah. Sarifah bersama dua orang pekerja lain--yang juga perempuan--tiap hari bekerja di home industry milik tetangganya itu.Setelah beres mengurus rumahtangganya, pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB mulai bekerja mengolah air nira dari pohon aren/enau untuk dijadikan gula merah, dan pulang sekitar 15.00 WIB.

“Jika tidak bekerja keras seperti ini, mana mungkin saya dan ketiga anak bisa makan maupun memenuhi kebutuhan hidup lainnya meski tidak mencukupi, apalagi bisa menyekolahkan.”ungkapnya.

Sarifah mengaku, bahwa pekerjaannya sebagai pembuat gula merah telah dijalaninya sejak 4 tahun lalu, setelah suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di perantauan.Sementara itu, ia harus menghidupi ketiga anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, dan membutuhkan biaya tak sedikit.

Dengan bekerja sebagai pembuat gula merah di tetangganya, menurut Sarifah, kehidupan keluarganya merasa sangat terbantu. Sebab, upah Rp.10.000 yang diterimanya bisa dibelikan beras 1-2 kg, sehingga ketiga anaknya bisa makan meski tanpa lauk pauk. Setiap hari, ia sendiri diberi jatah makan 2 kali oleh majikannya.

Namun berbeda dengan kedua temannya, Titin (32) dan Isoh (51) yang masih bersuami, maka pekerjaan membuat gula merah itu sebagai kerja sampingan. Karena kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya menjadi tanggung jawab suami mereka dan upah kerja mereka yang juga Rp.10.000 itu bisa ditabung untuk membeli perhiasan atau pakaian.

“Kalau saya mah lain, tidak bekerja sehari saja, anak-anak tidak bisa makan.”tutur Sarifah. Walau begitu, ia mengaku bersyukur masih punya pekerjaan dengan upah cuma Rp.10.000/hari, sehingga keluarganya bisa menikmati hidup dan kehidupan.(REDI MULYADI)***

Lukman Nugraha: Menerima Penghargaan “Anugerah Jurnalistik & Penulis Muda Pertanian 2009”



LUKMAN Nugraha, pelajar kelas X-B SMA Negeri 9 Tasikmalaya pada 17 Oktober 2009 lalu menerima penghargaan sebagai Juara II Tingkat Nasional “Anugerah Penulis Muda Pertanian 2009” yang diselenggarakan Departemen Pertanian RI. Piagam penghargaan dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Dr.Ir.Anton Apriyantono MS serta ditayangkan Trans 7.

“Alhamdulillah, karya tulis mengenai pertanian yang saya ikutsertakan dalam lomba penulisan itu meraih Juara II sehingga saya diundang ke Jakarta, dan bisa berjabat tangan dengan Pak Menteri Pertanian,”ujarnya.

Adapun karya tulis yang diikutlombakan pada Anugerah Jurnalistik & Penulis Muda Pertanian 2009 itu mengambil thema/masalah “Gerakan Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pola Tanam Padi Organik (SRI) di Kabupaten Tasikmalaya”, yang memang tengah gencar digalakan Pemkab Tasikmalaya kepada para petani.

“Saya salut atas keberhasilan pertanian ramah lingkungan melalui pola tanam padi SRI yang dilakukan para petani di Kab.Tasikmalaya dan Pak Bupati Tatang Farhanul Hakim yang gencar menggalakannya hingga mampu mengekspor padi SRI ke Amerika dan Negara lain,”tutur putra sulung Redi Mulyadi (wartawan Buser Trans) dan Ny.Nina Nurlina ini.

Lukman mengaku, ketika karya tulisnya mengenai perkembangan pertanian organik (padi SRI) diikutsertakan pada lomba tersebut, optimis bakal meraih juara meski hanya peringat kedua.”Sebab, gerakan pertanian ramah lingkungan melalui pola tanam padi organik/SRI yang berkembang, memang hanya di Kab.Tasikmalaya.”katanya.

Namun, ketika ia mendapat pemberitahuan dari panitia Anugerah Jurnalistik & Penulis Muda Pertanian 2009 meraih Juara II dan diundang Menteri Pertanian untuk menerima penghargaan sebagai Penulis Muda Pertanian 2009 serta ditayangkan di Trans 7, tidak sempat menemui Bupati Tasikmalaya Drs.H.Tatang Farhanul Hakim MPd untuk mohon restu.

“Pemberitahuannya mendadak sih.”kata Lukman Nugraha, ketika ditemui di rumahnya Jl.Cigeureung Gg.Cicariu Tasikmalaya..

Ada kebanggaan tersendiri ketika mengetahui dirinya memenangkan lomba ini,karena adanya dukungan dari bapak-ibu guru serta Kepala SMA Negeri 9 Tasikmalaya, meski hanya meraih peringkat dua. Juga teman-teman sekolahnya.(RM)***

Sabtu, 10 Oktober 2009

Jenderal Djoko Santoso: TNI Siap Bantu Rehabilitasi Daerah Gempa di Jawa Barat


BERITA.Com

Panglima TNI, Jenderal Djoko Santoso mengungkapkan, bahwa TNI akan membantu penambahan personel, kalau diperlukan pada tahap rehabilitasi dan rekontruksi pasca gempa bumi di wilayah Jawa Barat. Karena penanggulangan bencana alam sebagai tugas pokok TNI, dan itu tentunya menjadi tugas pokok pula para prajurit, termasuk di dalamnya para taruna. Tugas-tugas pokok itu tentunya sudah diajarkan di dalam pelajaran Akademi Militer yakni melaksanakan tugas dalam mengatasi dampak bencana alam.

Hal itu diungkapkan Panglima TNI seusai meresmikan pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XXX/2009 di alun-alun Tasikmalaya, Jumat (pekan kemarin. Dalam kesempatan itu, tampak hadir Kasau Marsekal TNI Subandrio, Wakasad Letjen TNI Suryo Prabowo, Wakasal Laksamana Mayjen TNI Mukhlas Sidik, Waka Polri Komjen Makbul Patmanagara, dan Danjen Akademi TNI Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono

"Kalau memang diperlukan tambahan di dalam menghadapi atau melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi, TNI siap. Yang sekarang digelar itu di tiap-tiap kabupaten mencapai kekuatan dua kompi, dan pada latihan dasar ini kita menggelar 4 Batalyon Taruna," katanya.

Jenderal Djoko Santoso mengatakan, bahwa saat ini memasuki tahap rehabilitasi, dan rekronstuksi. Dengan demikian, TNI akan mengikuti apa yang diharapkan pada tahap rekonstruksi dan rehabilitasi dari pemerintah Jawa Barat. “Kita akan koordinasi dan secara teknis sudah diatur apa yang bisa dibantu oleh para taruna, mahasiswa, dan para pemuda, untuk membantu tahap rehabilitasi dan rekontruksi, yang dilaksanakan pada Oktober ini sampai dengan bulan Februari," Jenderal Djoko Santoso.

Dalam upaya meringankan penderitaan masyarakat korban gempa, Taruna Akademi TNI menerjunkan 1.090 personel dalam mengawali pengabdiannya kepada masyarakat. Para taruna itu merupakan tingkat akhir, yang menurut rencana akan dilantik menjadi perwira pada Desember 2009. Dari 1.090 taruna itu terdiri dari 27 taruna Akademi Militer, 196 Kadet Akademi Angkatan Laut, 123 Karbol Akademi Angkatan Udara, dan 195 taruna/taruni Akademi Polri.

Minggu, 04 Oktober 2009

SusiAir Kini Layani Penerbangan Jakarta-Bandung-Pangandaran




BERITA.Com

Pergi rekreasi ke objek wisata Pantai Pangandaran di Kab.Ciamis bagian selatan, kini tak perlu repot-repot naik kendaraan roda empat yang membutuhkan waktu lama, dan bahkan sering terjebak kemacetan. Karena mulai 28 September 2009 lalu, maskapai penerbangan SusiAir telah resmi melayani penumpang umum dengan penerbangan Jakarta-Pangandaran dan Bandung-Pangandaran Kabupaten Ciamis, pergi pulang. Pembukaan jalur penerbangan ini sekaligus upaya mengatasi kevakuman penerbangan dari dan ke Bandara Nusawiru di Pangandaran.

Demikian diungkapkan Presiden dan CEO PT SusiAir, Susi Pudjiastuti, dalam acara peresmian perdana penerbangan `SusiAir`, di Pangandaran, Sabtu malam 28 September 2009 lalu kepada pers. "Dengan menumpang pesawat, maka akan memudahkan dan mempercepat wisatawan untuk berkunjung dari Jakarta ke Pangandaran yang hanya memakan waktu satu jam," katanya.

Susi Pudjiastuti sebagai warga asli Pangandaran, sekaligus sebagai pemilik pesawat dan pemodal maskapai tersebut, maka berinisiatif membuka jalur penerbangan Jakarta-Bandung-Pangandara, pergi pulang. Dengan dibukanya jalur penerbangan tersebut, dia berharap dapat membantu meningkatkan berbagai potensi daerah di wilayah Pangandaran dan sekitarnya akan lebih baik. .
“Pangandaran memiliki potensi pariwisata yang cukup menarik untuk dinikmati wisatawan lokal maupun asing, sehingga keberadaan pesawat Susi Air diharapkan dapat memberi kemudahan sarana transportasi menggunakan pesawat.Karena sejak lama, banyak yang mengharapkan ada penerbangan khusus ke Pangandaran, maupun sebaliknya dari Pangandaran ke Bandung dan Jakarta," kata Susi Pudjiastuti. .
Susi selanjutnya menjelaskan, bahwa jadwal penerbangan dari Pangandaran pukul 11.50 WIB tiba di Bandung 12.20 WIB. Sedangkan dari Bandung pukul 11.10 WIB dan sampai di Pangandaran 11.40 WIB. Kemudian untuk penerbangan ke Jakarta, dari Pangandaran pukul 06.00 WIB datang di Jakarta 07.00 WIB. Sedangkan dari Jakarta pukul 10.10 WIB datang di Pangandaran pukul 11.40 WIB. ”Jakarta – Pangandaran pukul 10.10 WIB – 11.40 WIB (transit di Bandara Husen Sastranegara, Bandung). Penerbangan ke-2 sore hari pukul 16.20 WIB dari Halim, tiba di Pangandaran pukul 17.20 WIB (tanpa transit di Bandung),” kata Susi.

Selain melayani rute penerbangan tersebut di atas, lanjut Susi Pudjiastuti, pihaknya juga melayani penerbangan Jakarta – Cilacap 2 kali sehari, yaitu pukul 07.20 WIB– 08.30 WIB dan pukul 13.30 WIB – 14.40 WIB. Sedangkan, penerbangan Cilacap – Jakarta pukul 08.40 WIB – 09.50 WIB dan 14.50 WIB – 16.00 WIB.“ Adapun harga tiket disesuaikan dengan transportasi darat dan keuntungan waktu yaitu Pangandaran-Bandung Rp 350 ribu, Jakarta-Pangandaran Rp 600 ribu, Jakarta-Cilacap Rp 675 ribu, dan Bandung-Jakarta Rp 300 ribu,” terang Susi.

Untuk penerbangan di Pulau Jawa itu, pihaknya menyediakan pesawat Grand Caravan 208 B, Piagio Avanti H, Pilatus Porter, Diamond DA42, dan Agusta Helicopter. Adapun daya muat rata-rata pesawat bermesin ringan itu, lanjut Susi, yakni mampu mengangkut 8 sampai 12 orang.Dalam upaya menjamin keselamatan perjalanan di udara, pihak PT.Susi Air menggunakan para pilot yang umumnya tenaga asing itu telah memiliki ‘jam terbang’ pengalaman terbang yang cukup lama.

Selain itu, pesawat yang digunakan relatif baru. Karena dari 22 pesawat terbang yang kami miliki, semuanya relatif baru. Bahkan, ada yang dibeli pertengahan tahun 2009 ini. “ Kami juga akan segera membeli pesawat baru sehingga jumlah seluruhnya 30 buah pada akhir tahun 2009 ini.,”ungkapnya.

Pemesanan tiket SusiAir, menurutnya, untuk sementara hanya dapat dilakukan di bandara. Namun rencananya pemesanan bisa dilakukan melalui online.”Untuk ke depan kami akan melayani yang terbaik termasuk kemudahan pemesanan tiket dengan cara online," kata Susi.

Pada kesempatan itu, tokoh mayarakat Pangandaran yang juga mantan Ketua DPRD Ciamis Jeje Wiradinata menyambut baik dengan diaktifkannya kembali Bandara Nusawiru oleh PT.Susi Air untuk melakukan penerbangan ke beberapa kota di Pulau Jawa. “ Pemanfaatan Bandara Nusawiru yang sempat vakum, akan memberikan masukan pajak kepada pemerintah daerah, dan semakin menggairahkan kepariwisataan Ciamis Selatan.”jelasnya.

Lantas, apa kelebihan pesawat-pesawat milik PT.Susi Air itu? Beberapa waktu lalu, penulis sempat menumpang pesawat Grand Caravan 208 B ketika ujicoba penerbangan komersial Lanud Wiriadinata Cibeureum Kota Tasikmalaya bersama rombongan Walikota H.Syarief Hidayat dan wartawan meski hanya sekitar 15 menit mengelilingi angkasa Tasikmalaya-Ciamis, memang cukup diandalkan sebagai pesawat komersial berkafasitas 12 penumpang itu.

Dengan pesawat SusiAir milik Susi Pudjiastuti ini, meski hanya 15 menit ‘terbang’ mengangkasa di langit Priangan Timur, memang mempercepat perjalanan dan mendukung kemudahan masyarakat dalam fasilitas transportasi udara. Kenyamanan pun bisa dinikmati terbang bersama maskapai penerbangan SusiAir.(REDI MULYADI)***